Polres OKU Cek Stok dan Harga Beras di Gudang Bulog dan Distributor, Harga Berangsur Stabil

Baturaja- Polres Ogan Komering Ulu (OKU) melaksanakan kegiatan monitoring dan pengecekan stok beras di gudang pelaku usaha, produsen, dan distributor beras di wilayah Kabupaten OKU, Kamis (14/8/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres OKU AKP Saharudin, S.H., didampingi Kasat Samapta AKP Andi Apriadi, S.H., Kasat Lantas AKP Ayu Tiara Okta Dita, S.T.K., S.I.K., Kasat Reskrim AKP Redho Agus Suhendra, S.Tr.K., S.I.K., M.Si., Kasat Intelkam Iptu M. Soleh, S.E., serta personel Polres OKU yang tergabung dalam Sprint Pengecekan Gudang Beras.
Pengecekan pertama dilakukan di Gudang Bulog Sub Drive III OKU di Jalan Lintas Sumatera KM 5, Kelurahan Kemelak Bindung Langit, Kecamatan Baturaja Timur. Dari hasil pemeriksaan, stok beras SPHP tercatat sebanyak 7.205 kg atau setara 1.441 karung berukuran 5 kg. Harga beras SPHP ditetapkan sesuai HET, yakni Rp 12.500 per kilogram.
Lokasi kedua adalah Gudang Sembako Sumatera Grup di Jalan Lintas Sumatera, depan Islamic Center Baturaja, Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur. Dari pengecekan, didapati stok beras sebagai berikut:
* Beras merk BIDAR ukuran 5 kg sebanyak 28 karung, harga Rp 77.000 per karung (Rp 15.400/kg).
* Beras merk BIDAR ukuran 20 kg sebanyak 14 karung, harga Rp 15.400/kg.
* Beras merk Raja Platinum ukuran 10 kg sebanyak 50 karung, dan ukuran 20 kg sebanyak 20 karung, dengan harga Rp 75.000 per 5 kg.
Kabag Ops Polres OKU AKP Saharudin, S.H., mewakili Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo, S.I.K., M.A.P., melalui Kasi Humas AKP Ibnu Holdon, mengatakan bahwa harga beras di wilayah Kabupaten OKU saat ini mulai mengalami penurunan dan berangsur stabil. Hal ini terjadi seiring beredarnya beras SPHP milik Bulog yang harganya lebih terjangkau dibandingkan beras merek lain.
“Memang untuk wilayah kecamatan yang jauh dari Kota Baturaja, harga beras sedikit berbeda karena adanya biaya tambahan transportasi. Namun secara umum, ketersediaan beras di Kabupaten OKU sampai saat ini tercukupi,” ujarnya.
Dari hasil penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan (lidik dan pulbaket), pihak kepolisian memastikan belum ditemukan adanya praktik penimbunan beras maupun monopoli harga di pasaran.